Jurnal Mahasiswa: Saat 'Daftar LGO4D' Jadi Topik Skripsi Dadakan

Hari ke-123 kuliah online. Pukul 23.57 WIB.
Kopi sachet ketiga mulai terasa pahit. Skripsi belum juga bergerak. Aku membuka tab browser sambil scrolling topik-topik yang bisa dikembangkan untuk penelitian "Budaya Pop Digital di Kalangan Gen Z".

Lalu entah kenapa, aku menemukan forum diskusi kecil di Twitter:

"Kenapa semua orang tiba-tiba daftar LGO4D minggu ini?"


Dari Iseng Jadi Penasaran Akademik

Sebagai mahasiswa jurusan Komunikasi yang terlalu serius dengan "wacana digitalisasi perilaku", tentu aku enggak bisa cuek.

“Daftar LGO4D” bukan cuma frasa promosi. Ternyata, ini adalah simbol baru dalam lingkungan digital ekonomi harapan.

Aku akhirnya mencoba ikut daftar — bukan buat main, tapi buat riset (serius, Bu Dosen!).


Apa yang Aku Temukan Setelah Daftar LGO4D?

Ternyata, proses daftar LGO4D itu semudah isi Google Form:

  • Nama pengguna

  • Kata sandi

  • Nomor HP

  • Pilih bonus

  • Selesai.

Tapi yang menarik justru bukan cara daftarnya, melainkan alasan di balik tindakan itu.

Setelah ngobrol (via DM) dengan 11 orang yang baru mendaftar LGO4D, alasan mereka macam-macam:

  • “Penasaran doang, soalnya rame banget di TikTok.”

  • “Lagi suntuk, iseng aja cari hiburan.”

  • “Mau coba hoki, siapa tahu bisa buat bayar kos.”


Apa Kaitannya dengan Dunia Nyata?

Dalam sudut pandangku sebagai mahasiswa, daftar LGO4D adalah refleksi dari dua hal penting:

  1. Kebutuhan cepat atas harapan: Ketika segala sesuatu di luar kendali, kita cari ruang di mana kita punya kendali — meski lewat angka acak.

  2. Budaya digital yang makin personal: Sekarang orang enggak cuma main media sosial untuk eksistensi, tapi juga buat eksperimen ekonomi kecil-kecilan.


Catatan Terakhir: Ini Bukan Iklan, Tapi Realitas

Setelah menulis sebagian dari bab skripsiku, aku sadar:

Daftar LGO4D bukan cuma akses ke permainan.
Tapi juga pintu masuk ke cara baru orang Indonesia menghadapi ketidakpastian — dengan logika, rasa ingin tahu, dan sedikit keberanian.


Jadi, kamu sendiri gimana?
Cuma pengamat, atau udah sempat daftar juga?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *